Konflik vs Kolaborasi: Menyikapi Perbedaan Gaya Kerja Antar Generasi

Apakah kamu pernah memiliki perbedaan pendapat dengan atasanmu, dan akhirnya perbedaan pendapat tersebut menghambatmu untuk mengerjakan pekerjaanmu? Jika pernah, mungkin salah satu penyebab munculnya perbedaan pendapat itu adalah adanya gap generation atau kesenjangan generasi antara kamu dan atasanmu. 

Apa itu gap generation?

Gap generation atau kesenjangan generasi adalah perbedaan nilai dan sikap antara satu generasi dengan generasi lainnya, terutama antara generasi muda dan generasi di atas mereka. Perbedaan ini bermula dari ketidakmampuan generasi tua dan generasi muda untuk memahami satu sama lain yang disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman, pendapat, kebiasaan, dan perilaku. Adanya gap generation di tempat kerja dapat memengaruhi kinerja, produktivitas, dan dedikasi terhadap perusahaan, sehingga penting untuk kita dapat memahami dan memanfaatkan hal ini dengan baik.

Penasaran tingkat burnout dan stress kamu? Cek disini

Karakteristik Tiap Generasi 

Kebanyakan perusahaan saat ini, diisi oleh setidaknya tiga sampai empat generasi, mulai dari Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y atau Millennial, dan Generasi Z. Empat generasi tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing yang nantinya dapat memengaruhi bagaimana tiap generasi bekerja. 

  • Baby Boomer (1946 - 1964)
    Generasi ini punya rasa optimis yang tinggi, cenderung menjadi pekerja keras yang berkolaborasi dan menghormati otoritas

  • Generasi X (1965 - 1980)
    Generasi ini berdedikasi pada pekerjaannya, tetapi tetap fokus pada keseimbangan kehidupan kerjanya (work-life balance). Mereka cenderung lebih mandiri dan senang bekerja menggunakan teknologi baru.

  • Generasi Y (1981 - 1996)
    Generasi ini tumbuh besar dengan teknologi terbaru dan memiliki rasa optimis yang tinggi. Mereka lebih mandiri dalam mencari informasi serta lebih memperhatikan tanggung jawab etis dan sosial di tempat kerja.

  • Generasi Z (1997 - 2012)
    Generasi ini adalah generasi yang paling melek teknologi, cenderung ambisius, serta berjiwa wirausaha. Mereka terbiasa melakukan semua kegiatan dalam satu waktu (multitasking).

Penyebab dan Konflik yang Muncul dari Kesenjangan Generasi

  1. Kesenjangan Teknologi.
    Laju perubahan teknologi dapat menciptakan adanya perbedaan dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi antara generasi tua dan muda. Dampak dari teknologi juga akan berbeda di tiap generasi. Semua perbedaan tersebut dapat memengaruhi komunikasi dan kolaborasi antar generasi. 

  2. Perbedaan Tujuan Hidup.
    Generasi muda seringkali memiliki tujuan yang lebih ambisius dan bersedia mengambil risiko, sementara generasi yang lebih tua mungkin lebih menghargai stabilitas dan jalur karier tradisional.

  3. Rasa Hormat.
    Tingkat rasa hormat atau kurangnya rasa hormat antar generasi dapat berdampak signifikan pada hubungan, sehingga menghambat kolaborasi yang efektif.


Menjembatani Kesenjangan Generasi

Adanya kesenjangan generasi dalam perusahaan dapat dimanfaatkan dengan cara menjembatani kesenjangan tersebut.

  1. Komunikasi yang efektif.
    Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan generasi. Salah satu cara untuk membangun komunikasi yang efektif adalah dengan mendorong dialog terbuka dan mendengarkan secara aktif yang nantinya dapat menumbuhkan pemahaman dan rasa saling menghormati.

  2. Habiskan waktu bersama antar generasi.
    Cara lain untuk menjembatani kesenjangan generasi adalah dengan menyatukan generasi yang berbeda di dalam suatu proyek. Ketika generasi yang berbeda bekerja sama, mereka dapat berbagi pengetahuan dan sudut pandang yang berbeda,

  3. Tunjukkan sikap tulus.
    Perlakuan kecil berupa apresiasi dan pengakuan yang tulus dapat sangat membantu dalam membangun hubungan positif antar generasi yang berbeda.

  4. Bersabar.
    Adanya kesenjangan generasi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. Oleh karena itu, kesabaran sangatlah penting untuk mengatasi tantangan ini.

  5. Ikuti tren.
    Tetap terinformasi tentang tren dan teknologi terkini dapat membantu menjembatani kesenjangan dan menumbuhkan budaya belajar berkelanjutan. 

  6. Dorong minat yang sama.
    Minat yang sama dapat membantu membangun suatu hubungan menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, mengidentifikasi minat yang sama antar generasi berbeda dapat memberikan dasar bagi hubungan yang lebih kuat.

Pentingnya memahami kesenjangan generasi untuk perusahaan yang lebih baik

Adanya kesenjangan generasi merupakan suatu keuntungan namun juga tantangan bagi perusahaan. Jika tidak bisa menyikapinya dengan baik, kesenjangan generasi dapat membawa perusahaan ke ambang kehancuran. Oleh karena itu, perusahaan perlu memikirkan cara konkrit yang dapat dilakukan untuk membantu keberhasilan dalam menjembatani kesenjangan generasi. Salah satu cara agar perusahaan dapat memahami karakteristik tiap generasi adalah dengan melakukan tes psikologi.

Kamu bisa menjadwalkan tes psikologi atau konseling dengan SAH disini

Perusahaan juga dapat mendorong setiap orang yang ada di perusahaannya untuk melakukan sesi konseling. Lewat sesi konseling, orang-orang dapat dibantu untuk menyikapi kesenjangan generasi yang ada. Jika kamu sedang frustrasi dalam menghadapi atasan atau bawahan dari generasi yang berbeda, coba jadwalkan konseling disini dan temukan bagaimana bekerja lebih baik di tengah kondisi kantor dengan generation gap.

Referensi

Mendez, N. (2007).
Ng’ang’a, J. (2024)
Pavlou, C. (2022).
Putra, Y. S. (2017).
Siregar, L. D., Santati, F. P., & Meitisari, N. (2023).

Next
Next

Quiet Quitting & Career Cushioning – Fenomena Karier di Era Modern